Grounding sudah menjadi tema hidup saya sejak saya belajar meditasi secara mendalam dengan Mba Thelma Karmarati, dan terus saya ulik ketika saya melanjutkan training yoga saya dengan Cat Kabira. Jadi tentunya teman-teman dan murid-murid yang ikut kelas saya sudah sangat akrab dengan istilah ini. Apalagi sebelum pandemi kami sering ngobrol tentang yoga dan meditasi di awal dan akhir kelas jadi topik grounding sering kami bahas.
Ketika kelas saya berubah format menjadi kelas online dan peserta-peserta baru tidak merasakan sesi ngobrol-ngobrol tersebut, sayapun mendapat beberapa pertanyaan tentang grounding. Hal ini tentunya sangat menarik bagi saya sampai-sampai setiap hari saya memikirkan bagaimana cara menerangkan konsep grounding yang abstrak ini menjadi sesuatu yang mudah dimengerti.
Makna grounding bagi saya adalah menjangkar, dimana rasanya “akar-akar” saya turun ke bumi dan menjangkar di dalamnya. Mungkin masih terdengar abstrak, tapi bagi kebanyakan praktisi yoga dan meditasi saya rasa konsep ini pasti mudah dicerna. Bagi saya, di setiap latihan yoga dan meditasi, rasa menjangkar inilah yang paling penting untuk saya rasakan di setiap gerakan dan napas. Menjangkar ini bagi saya ada tiga, yaitu di tubuh saya sendiri, di bumi, dan di saat ini. Dengan grounding kita bisa merasakan segala sesuatu di saat ini apa adanya, tanpa ada embel-embel lain seperti penyesalan masa lalu maupun harapan masa mendatang. Tentunya rasa yang ada saat ini tidak selalu menyenangkan; kadang bisa sedih, bosan, datar, tapi tentunya bisa juga ada rasa syukur, tenang, ataupun bahagia. Tapi yang pasti dengan grounding kita bisa belajar merasakan semua yang terasa di diri kita dengan apa adanya.
Bagi saya, yang paling menyenangkan dari grounding ini adalah saya bisa merasakan connection dengan setiap lapisan diri saya. Jadi setiap hal yang saya lakukan setiap hari adalah kegiatan-kegiatan yang memang saya perlukan sehingga hasilnya pun bermanfaat. Yang menarik dari terasanya grounding setiap hari adalah kadang kegiatan yang saya perlukan ternyata bukanlah yang saya inginkan; tetapi karena setiap hari saya sudah terbiasa untuk latihan grounding setiap pagi maka saya selalu mendengarkan diri saya.
Saya mau cerita sedikit tentang manfaat grounding ini agar teman-teman bisa dapat gambaran yang lebih nyata. Setiap hari Rabu saya day off; jadi di hari itu saya membuat peraturan untuk diri saya sendiri yaitu saya tidak boleh mengurus pekerjaan administrasi sama sekali (ini termasuk sosial media), dan bahkan tidak boleh membuka laptop sampai jam 6 sore. Tentunya ada hari-hari yang saya merasa tidak perlu day off dan di hari Rabu tersebut saya ingin isi dengan jalan-jalan. Tetapi karena setiap pagi saya meditasi dengan intention grounding, maka sudah beberapa tahun ini setiap hari Rabu saya pasti day off karena itulah yang tubuh dan pikiran saya perlukan. Dan saya tidak pernah merasa menyesal tidak bepergian karena keesokan harinya saya merasa segar dan recharged di setiap lapisan diri saya ini.
Tentunya masih banyak lagi cerita-cerita menarik seperti ini yang bagi saya semuanya membawa pengalaman yang berharga. Saya harap cerita singkat saya ini bisa membuatmu terinspirasi untuk selalu grounding.
Comments