Yoga Teacher Training (YTT) atau Teacher Training Course (TTC) adalah training/pelatihan ilmu yoga yang setelah lulus akan mendapatkan sertifikat, yang idealnya diambil oleh orang- orang yang mau mengajar yoga. Tetapi jika kamu mau memperdalam ilmu yoga saja training ini juga bisa kamu ambil. Jadi setelah kamu memperoleh sertifikatnya kamu sebenarnya tidak wajib untuk mengajar, hanya saja kalau menurut saya sayang jika ilmunya tidak dibagi ke pihak lain š.
Sekarang ini tersedia beraneka macam YTT di seluruh dunia, dengan berbagai jenis yoga, yang dipandu oleh bermacam-macam guru, instruktur, dan pengajar mulai dari yang senior dengan nama yang sudah dikenal di dunia yoga maupun yang masih baru dan tidak diketahui khalayak ramai sama sekali. Hal ini tentu saja bisa membuat seseorang menjadi kewalahan karena begitu banyak pilihan yang tersedia. Belum waktu tingkat pertama atau Level 1 dari training ini biasanya memakan waktu 200 jam atau sebulan berdasarkan pengalaman saya di tahun 2012 dan 2016. Saya malah pernah salah mengambil YTT di tahun 2010 karena ikut tanpa persiapan yang matang dan tidak riset terlebih dahulu. Saya akhirnya jadi rugi uang dan waktu. Untungnya dua tahun setelah itu saya mengikuti Level 1 200 Hour YTT di Vikasa Yoga di bawah bimbingan Kosta Miachin ilmunya masih saya pakai sampai sekarang. Jadi inilah poin-poin penting yang saya jalankan ketika akhirnya saya menemukan yoga teacher training yang sesuai dengan apa yang saya cari.
Pertama, tetapkan dulu alasanmu mengambil YTT tersebut, yaitu: 1) apakah kamu akan mengajar yoga? atau, 2) apakah kamu hanya ingin memperdalam ilmu yoga? Dari niat awalmu ini kamu jadi bisa lebih memilih YTT mana yang biayanya sesuai dengan tujuanmu itu, dan sejauh apa kamu bersedia bepergian untuk mengikuti training ini (YTT di Bali dan di London tentunya akan membutuhkan dana yang sangat berbeda).
Kedua, tetapkan jenis yoga apa yang kamu suka karena sebaiknya kamu memilih jenis yoga yang benar-benar kamu suka untuk dibedah ilmunya dan latih setiap hari, karena itulah yang akan kamu dapat dari YTT. Jadi misalnya jika kamu tidak tahan berada di tempat panas lama-lama, jangan ikut-ikutan teman untuk mengambil YTT Bikram Yoga.
Saran saya, untuk poin kedua ini sebaiknya kamu mengikuti kelas dan workshop sebanyak- banyaknya jadi kamu benar-benar tahu apa yang cocok untukmu dan membuatmu semangat ketika mengikuti kelas yoga tersebut. Salah satu yang membuat saya akhirnya mengambil YTT yang saya sreg adalah sejak saya mulai rajin latihan yoga di tahun 2005 saya sering mengikuti berbagai workshop dan mencoba beraneka jenis yoga sehingga saya tahu persis apa yang saya suka dan apa yang saya tidak suka.
Ketiga, lakukan riset mengenai guru dan training yang kamu minati. Di zaman sekarang ini tentunya mudah sekali untuk melakukan riset ini karena begitu banyaknya informasi yang tersedia online. Saya biasanya membuat tabel perbandingan jika guru/training yang saya incar ada beberapa. Dengan demikian saya ada gambaran waktu dan anggaran yang harus disisihkan.
Jika yang kamu minati adalah training dengan seorang guru/instruktur tertentu maka akan lebih baik lagi jika kamu bisa mengikuti kelas/workshop nya. Jadi paling tidak kamu bisa merasakan 2-3 jam di dalam suasana kelas bersamanya, dan kamu bisa merasakan apakah kamu connect dengan dia atau tidak. Jika guru tersebut tidak membuat workshop di kotamu, kamu bisa mencari videonya di internet dan jika ada coba ikuti kelasnya lewat video tersebut. Ini yang saya lakukan ketika saya ikut YTT nya Cat Kabira tahun 2016. Saya hanya nonton videonya lewat Youtube dan saya langsung merasa connect dengannya. Hasilnya saya senang sekali mengikuti training dibawah bimbingannya padahal jangka waktunya tergolong cukup lama yaitu 5 minggu. Dan jika yang kamu ingin ikuti adalah YTT jenis yoga tertentu, seperti misalnya Prenatal Yoga, Bikram, Anti Gravity, atau lain sebagainya, maka kamu bisa riset tempat training nya dan guru (atau kelompok guru-guru) yang akan membawakannya.
Keempat, jika kamu ada pertanyaan yang informasinya tidak ada di website YTT atau guru tersebut, jangan segan untuk mengirimkan email berisi pertanyaan-pertanyaanmu. Jangan sampai kamu sudah transfer pembayarannya lalu baru sadar bahwa ada beberapa hal yang kamu tidak jelas. Perhatikan hal-hal seperti: 1) apakah biayanya sudah termasuk akomodasi, dan apakah sudah termasuk makan juga?, 2) apakah ada hari liburnya?, 3) apakah buku- buku bacaan wajib perlu dibawa serta atau tidak? (karena akan mempengaruhi kuota bagasimu jika training nya ada di luar kota domisilimu), 4) dan lain sebagainya.
Kelima dan terakhir, kalau perlu berdiskusilah ke orang-orang yang kamu kenal mengenai YTT yang mereka sudah ambil. Kalau saya biasanya lebih bertanya soal logistik dan berbagai hal praktis yang perlu saya ketahui daripada tentang materi training, karena menurut pendapat saya biasanya yang membuat anggaran suatu YTT menjadi mahal adalah biaya hidup yang harus dihabiskan selama masa training tersebut. Dan tentunya ini adalah faktor penentu yang cukup besar karena pada masa tersebut kita otomatis tidak ada penghasilan karena biasanya YTT itu dijalankan setiap hari, enam hari dalam seminggu dengan satu hari libur.
Saya harap informasi ini bisa membantu kamu yang sedang berpikir-pikir untuk mengambil YTT, dan semoga lancar dan menyenangkan dalam menjalan pilihanmu ini!š
#yogawithchandrakj #ytt #yogateachertraining #tipsyoga #kisahyogasaya #yogajakarta #yogateacher #guruyoga #yogateacher #settingintention #yogarimbabaca #vikasayoga #yogaenergeticsteachertraining #vikasayogateachertraining #ubud #kohsamui #perjalananyogasaya #myyogajourney #lifeofayogateacher #yoganujuhbulan #hathaflow #vinyasaslow #followyourpath #catkabira #kostamiachin
Comentarios